Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram oleh CV Asa Agro, Cianjur ini dilaksanakan pada hari Senin, Selasa, dan Rabu, tanggal 7 hingga 9 Mei 2018. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari bertempat di Demplot dan bebrapa rumah UMKM Jamur Tiram mitra binaan LPB Pakiga. 

Peserta yang hadir pada Kegiatan hari pertama berjumlah 13 orang, sedangkan untuk hari kedua peserta berjumlah 13 orang dan hari ketiga berjumlah 10 orang. Terdiri dari berbagai UMKM Jamur Tira, yang merupakan Mitra Binaan LPB PAKIGA.  Pada Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram oleh CV Asa Agro, Cianjur ini diisi oleh Bapak Triono Untung Priyadi selaku pemilik usaha dan Bapak Asep Bahtiar selaku kepala pabrik di CV Asa Agro, Cianjur.

Dalam Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram oleh CV Asa Agro, Cianjur ini ada beerapa poin utama yang ingin disampaikan, antara lain Cara Budidaya, Inkubasi, dan Pembibitan yang baik agar dapat memaksimalkan produksi yang dihasilkan oleh baglog jamur tiram. Hal ini juga didukung dengan adanya praktek langsung mengenai poin-poin materi yang disampaikan. Selain itu pemateri juga mengajarkan bagaimana menggunakan alat-alat yang berada di demplot dengan baik dan aman. 

Rangkaian kegiatan ini pada hari pertama diawali dengan pelatihan di Rumah Ibu Sri yaitu pemaparan materi mengenai berbagai jenis jamur yang ada. Kemudian fokus kepada berbagai jenis jamur tiram serta keunggulan jamur tiram putih dalam hal kemudahan membudidayakannya. Setelah itu Bapak Triono menjelaskan mengenai komposisi dan takaran baglog jamur tiram. Setelah pemaparan pertama selesai Bapak Triono membuka sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang disampaikan dalam diskusi ini. Pertanyaan yang paling banyak adalah mengenai komposisi baglog dikarenakan ada beberapa bahan yang tidak tersedia di daerah Muara Enim. Kemudian Bapak Triono menjelaskan beberapa alternatif takaran dan komposisi bahan yang dapat digunakan di muara enim. Setelah sesi tanya jawab selesai dilanjutkan dengan makan siang. 

Untuk memulai pemparan kedua Bapak Triono memberitahukan materi yang akan dibahas yaitu mengenai hama dan parasit yang dapat muncul pada  jamur tiram putih. Pemaparan mengenai hama dan parasit ini dijelaskan lebih dalam oleh Bapak Asep Bahtiar. Pada penjelasan yang beliau berikan, diketahui bahwa ada berbagai macam hama dan parasit yang dapat menjangkit jamur tiram putih seperti serangga dan berbagai larva serangga tersebut. Setelah penjelasan mengenai jenis-jenis hama dan parasit Bapak Asep memberitahukan apa penyebab dan cara mengatasi permasalahan tersebut. Bapak Asep menjelaskan bahwa yang membuat munculnya larva pada baglog adalah akibat dari kurang steril dan konsistennya proses pemasakan baglog, sehingga larva larva tersebut tidak mati pada proses pemasakan. Sedangkan untuk mengatasi serangga terbang adalah dengan memasang perangkap lengket pada mulut baglog atau pada pintu tempat inkubasi.  

                      

Keadaan pada saat Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram oleh CV Asa Agro, Cianjur di hari Pertama tanggal 7 Mei 2018.

Pada hari kedua dimulai dengan proses pengadukan bahan pembuatan baglog di Demplot seperti biasanya. Selama proses pengadukan Bapak Asep mulai mengeoreksi beberapa tahap seperti pengadukan bahan dimulai dari takaran terkecil dan kemudian dimasukkan ke takaran yang lebih besar agar tidak terlalu banyak debu yang ditimbulkan serta dapat memuat bahan teraduk dengan rata. Setelah itu dilanjutkan dengan praktek mencetak baglog ke dalam plastic. Disini Bapak Asep melihat dan menimbang baglog apakah beratnya sudah sesuai dan ukurannya sudah seragam. Setelah pencetakan baglog cukup untuk melakukan pemasakan satu drum maka dilakukanlah pemasakan baglog yang diamati dengan seksama oleh Bapak Asep. 

Sambil menunggu proses pemasakan baglog selesai dilakukan kunjungan ke kumbung jamur tiram Ibu rahmawati di daerah kolam kadir. Disini Bapak Asep dan Bapak Triono melihat dan mengkonsultasikan proes budidaya jamur tiram yang dilakukan oleh Ibu Rahmawati, seperti proses penyiraman yang baik dan benar, cara mengatasi hama, dan bagaimana proses panen yang lebih baik agar jamur tiram lebih tahan lama. Selain itu Bapak Asep dan Bapak Triono juga melakukan konsultasi dengan Ibu Rahmawati mengenai usaha pupuk bokashi yang dimiliki beliau. Hal ini dilakukan karena ada beberapa hama dan parasite yang diduga berasal dari tempat pupuk bokasi tersebut, namun Bapak Asep dan Triono menjelaskan cara menanggulanginya seperti pembuatan perangkap lengket untuk hama dan parasite tersebut, karena pupuk bokashi ini dinilai bagus untuk menanggulangi limbah pembuangan sisa baglog jamur tiram. Setelah kunjungan ke tempat Ibu Rahmawati selesai dilanjutkan kunjungan ke tempat Ibu Erisa untuk melihat proses buudidaya yang dimiliki oleh beliau, disini dipaparkan mengenai jamur yang dipanen terlalu tua sehingga mudah basah jika terkena air. Untuk menatasi hal tersebut disarankan untuk memanen ketika payung jamur tiram masih menekuk kebawah aar jamur lebih tahan terhadap air dan lebih segar. Setelah kunjungan tersebut Bapak Asep dan Bapak Triono kembali ke demplot untuk melihat proses pemasakan yang ternyata diketahui bahwa setelah proses pemasakan selesai tutup plastic tidak dibuka dan hal ini lah yang dikoreksi oleh beliau. Setelah proses pemasakan selesai tutup plastic harus dibuka untuk membuang uap panas sisa pengkusan baglog agar nantinya uap tersebut tidak masuk kedalam baglog dan membuat baglog menjadi basah.

Pada hari ketiga dimulai dengan proses pemasukan bibit kedalam baglog yang sudah dimasak. Kemudian dilanjutan dengan koreksi dari Bapak Asep mengenai tempat inkubasi yang berdebu sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu agar tingkat kontaminasi dapat dikurangi. Setelah proses tersebut selesai dilanjutkan dengan pembuatan bibit dari jagung yang sudah direndam sehari sebelumnya. Tahapan seanjutnya setelah perendaman jagung adalah meniriskan dan memasukkan jagung yang sudah dicampur serbuk kedalam plastik. Setelah dimasukkan kedalam plastic Bapak Asep membantu dalam proses perebusan bibit didalam mesin autoclef. Beliau mengajarkan cara mengoprasikan alat tersebut sehingga nantinya akan mempermudah proses perebusan bibit. 

Selama menunggu perembusan bibit Pak Asep adan beberapa peserta melaukan kunjungan ke rumah Ibu ramini. Disini Bapak Asep mengajarkan mengenai proses penyiraman dengan menggunakan sistem pengembunan dan bagaimana mengatur panen dengan sistem buka tutup baglog. Selain hal tersebut Ibu Ramini juga melakukan konsultasi mengenai takaran baglog yang digunakan. Setelah dilakukannya konsultasi, dilanjutkan dengan makan siang sambil menunggu Bapak Triono yang akan memaparkan mengenai proses pembuatan jamur crispy. Setelah makan siang dan Bapak Triono datang dilakukan proses persiapan bahan-bahan untuk membuat jamur crispy sesuai dengan resep milik CV Asa Agro, kemudian dilakukan pencampuran bahan dan bumbu. Setelah proses tersebut Bapak Triono menjelaskan mengenai penyucian dan pemotongan jamur tiram yang menyerupai kipas agar ketika digoreng menjadi lebih renyah dan lebih enak ketika dimakan. 

Masih membahas mengenai kuliner, kunjungan selanjutnya dilakukan di rumah UMKM olahan makanan yang memiliki kumbung jamur yaitu Ibu Eis Krisma yang berada di Keban Agung. Disini Bapak Asep dan Bapak Triono menjelaskan kepada Ibu Eis mengenai rak baglog yang terlalu rapat sehingga sirkulasi udara terhambat. Selain konsultasi mengenai kumbung jamur Bapak Triono dan Bapak Asep juga membahas mengenai sate jamur tiram yang dimiliki oleh Ibu Eis, disini Bapak Triono mereview sate jamur Ibu Eis dan belajar bagaimana cara menusuk jamur tiram ke tusuk sate. Setelah mencoba dan meriview makanan di tempat Ibu Eis dilakukan penutupan acara dengan ucapan terima kasih serta pemberian kontak Bapak Triono dan Bapak Asep kepada peserta Pelatihan dan Pendampingan.

 Tujuan diadakannya Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram oleh CV Asa Agro, Cianjur ini adalah untuk membuat UMKM Jamur Tiram mengerti dan menerapkan SOP di berbagai proses jamur tiram baik itu pada proses budidaya, pembibitan maupun inkubasi. Selain itu dengan adanya SOP yang diterapkan dengan benar maka diharapkan produksi jamur tiram ditiap baglognya akan meningkat. 

Dari hasil kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram oleh CV Asa Agro, Cianjur ini UMKM sudah mulai mengerti tentang budidaya jamur tiram yang sesuai dengan apa yang diterapkan di CV Asa Agro, Cianjur. Selain itu UMKM jamur tiram juga mengetahui dimana kesalahan sehingga dapat mengurangi resiko terjadinyankontaminasi dan kegagalan pada proses budidaya jamur tiram. 

                        

Suasana Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram oleh CV Asa Agro, Cianjur di hari Kedua tanggal 8 Mei 2018.